Cari

Custom Search

Senin, 08 September 2014

PENDIDIKAN SEX BUAT REMAJA


Mencermati Sikap Dan Prilaku Remaja 
Pertumbuhan dan perkembangan hormon seksual pada setiap anak berbeda beda. Ada 2 faktor utama yang mempengaruhinya baik secara physikologis dan juga karena pengaruh lingkungan sekitarnya. Misalnya saja kebiasaan si anak bergaul dengan teman temanya yang jauh lebih dewasa darinya.

Perubahan fungsi hormon seksual pada anak anak hingga tumbuh menjadi seorang remaja biasanya di tandai dengan adanya beberapa perubahan mulai dari suara membesar, pembesaran payudara terutama pada anak perempuan, tumbuhnya jerawat dan juga mulai ada perasaan suka terhadap lawan jenisnya.

Berbagai bentuk perubahan tersebut di sebabkan karena adanya peningkatan fungsi hormon seksualnya secara signifikan.

Peningkatan fungsi hormon seksual pada anak bisa juga di lihat dari adanya perubahan prilaku. Ada kalanya berubah menjadi pendiam tapi bisa juga tiba tiba terlihat begitu agresif.

Oleh karena itu penting artinya bagi para orang tua untuk memberikan perhatian lebih  agar si anak tidak terdorong keinginannya untuk berbuat sesuatu yang melanggar norma dan juga etika contohnya melakukan hubungan seks di luar nikah.

Pentingnya memberikan pendidikan sex yang benar terhadap anak tiada lain agar mereka bisa menghindarkan diri dari pengaruh yang kurang baik terutama saat mereka mulai mengenal pergaulan dunia luar yang tentunya akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan mentalnya.

Pada sebagian remaja yang tidak memiliki pengetahuan sex cendrung mudah terjerumus melakukan tindakan asusila, terlebih anak perempuan kerap menjadi korban dan bahkan bisa kehilangan masa depannya akibat melakukan hubungan terlarang dengan lawan jenisnya. 

Oleh sebab itu jangan pernah menganggapnya sepele terlebih lagi saat ini banyak sekali jenis penyakit kelamin yang disebabkan karena melakukan hubungan sex yang tidak sehat.

Mereka melakukan hubungan seksual hanya karena terdorong oleh hasrat dan juga keinginan untuk merasakan kenikmatan sesaat tanpa memikirkan resikonya.

Memberikan pendidikan sex terhadap anak remaja bukan berarti menyarankan ke mereka untuk melakukan hubungan sex dengan lawan jenisnya (heterosexual) akan tetapi lebih kepada upaya memberikan pengertian dan juga pemahaman tentang bagaimana cara mengatasi dorongan seks pada remaja akibat daripada peningkatan fungsi hormon seksualnya.

Misalnya bisa di lakukan dengan melakukan pendekatan secara phisikologis maupun secara spiritual. Pendekatan secara phisikologis bisa di lakukan dengan mengenalkan ke mereka bagian dan fungsi organ seksual dengan benar, sementara pendekatan secara spiritual bisa di lakukan dengan meningkatkan pengetahuan rohaninya bahwa melakukan hubungan seksual di luar nikah adalah dosa.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti sekarang ini bisa di ibaratkan sebagai sebilah pedang bermata dua, di satu sisi akan memudahkan setiap orang untuk menjalin hubungan komunikasi namun di sisi lain akan berimbas kurang baik apabila mereka tidak di bekali pengetahuan spiritual secara memadai.

Oleh sebab itu dalam situasi seperti ini pendidikan agama ataupun kerohanian menjadi sesuatu hal yang sangat vital dan harus di pahami oleh setiap anak untuk mengantisipasi pengaruh negatif yang dapat di timbulkannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar